METROPOST.ID- Pemerintah Kota Lhokseumawe melakukan relokasi 300 Kepala Keluarga warga Dusun Rancong Baro Gampong Blang Naleung Mameh ke Gampong Padang Sakti dalam wilayah Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.
Relokasi dimulai dengan kegiatan penyerahan sertifikat tanah hibah Pemko Lhokseumawe secara simbolis kepada 10 orang penerima oleh Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, pada Kamis (5/8) di lokasi tanah hibah Gampong Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.
Selama ini 300 Kepala Keluarga atau sekitar 1.500 jiwa warga itu menempati lahan milik Pertamina. penyerahan hibah kapling lahan dari Pemko Lhokseumawe kepada masyarakat Dusun Rancong Baro Gampong Blang Naleung Mameh turut dihadiri Wakil Walikota Yusuf Muhammad, Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail, Kasrem 011/Lilawangsa Letkol Ridha Has dan unsur terkait lainnya.
Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya mengatakan, Pemko Lhokseumawe menyadari lahan sebelumnya yang ditempati sudah tidak layak ditempati lagi, karena berada di zona industri dalam kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Arun.
“Penyediaan lahan untuk relokasi perlu dilakukan dan ini merupakan komitmen Pemko Lhokseumawe membantu masyarakatnya untuk menata pemukiman yang lebih layak dan nyaman bagi masyarakat sehingga terbebas dari bencana,”katanya.
Saat ini, sebut dia, Pemko Lhokseumawe telah menyediakan lahan seluas 4 hektar yang peruntukkannya dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti jalan,mushalla,tempat olahraga serta relokasi lahan untuk pembangunan rumah warga sejumlah 300 unit.
“Penerima manfaat di lokasi ini yang diberikan kepada 1.500 jiwa akan menjadi warga baru di kampung Padang Sakti. Besar harapan masyarakat yang baru ini dapat beradaptasi dan hidup damai dan tentram dengan masyarakat Gampong Padang Sakti,”pintanya.
Lanjut Suaidi Yahya, sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah yang berlaku,dalam kawasan penerima lahan ini merupakan korban abrasi pantai banjir bandang yang terjadi pada tahun 2.000 lalu.
Walikota juga mengharapkan tanah hibah yang diberikan ini tidak dipindahtangankan kepada pihak lain dengan cara dijual. Namun tanah tersebut dihibahkan oleh Pemko Lhokseumawe kepada 300 KK untuk dibangun rumah.
“Jika warga sudah memiliki dana segera membangun rumah di lahan tersebut,namun demikian Pemko Lhokseumawe tetap berusaha adanya bantuan rumah untuk warga relokasi tersebut,”ungkapnya. (rel/mpa)