METROPOST.ID-Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Aceh kembali berduka.
Ulama Kharismatik Aceh, Abu Haji Ishaq Bin Teungku Ahmad akrab disapa Abu Lamkawe (78) berpulang ke rahmatullah, pada Selasa malam (5/11), sekira pukul 23.40 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, setelah dirujuk dari Rumah Sakit Citra Husada Sigli.
Kabar duka itu beredar cepat lewat grup WhatsApp, dan media sosial lainnya.
Abu Lamkawe merupakan Pimpinan Dayah Baldatul Mubarakah Al-Aziziyah di Gampong Kandang, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie.
Informasi yang diterima metropost.id, jenazah Ulama Kharismatik Aceh ini langsung dibawa pulang dari Banda Aceh tadi malam ke Pidie untuk dimakamkan dikompleks dayah, Rabu pagi ini.
Profil Abu Lamkawe
Abu Lamkawe merupakan ulama kharismatik dan tawaduk yang terkenal sebagai ahli ilmu ‘arudh.
Melansir portalsatu, Abu Ishak Lamkawe juga guru Teungku Haji Hasanoel Bashry atau Abu Mudi Samalanga, pimpinan Dayah MUDI Mesra. Abu Mudi belajar kepada Abu Ishak Lamkawe mulai kelas pertama hingga kelas tiga.
Sementara Abu Lamkawe juga alumni Dayah MUDI, dan salah seorang murid senior ulama besar Aceh Teungku Haji Abdul Azis atau Abon Aziz Samalanga Al-Mantiqi. Abu Ishak Lamkawe juga dikenal sebagai orator ulung.
Abon Aziz memberikan rekomendasi kepada Abu Ishak Lamkawe untuk berorasi kapan dan di mana saja. Rekomendasi ini khusus hanya berlaku bagi Abu Ishak Lamkawe saja.
Sehingga, pada 1960-an, Abu Ishak Lamkawe sempat dijuluki sebagai “Singa Podium” di Aceh. Bahkan, Teungku Daud Beureueh yang kerap berbeda pendapat dalam banyak persoalan juga memuji Abu Ishak Lamkawe.
Saat menyampaikan dakwah maupun mengisi pengajian, Abu Ishak Lamkawe mengupas suatu permasalahan dengan kajian lengkap. Dimulai dengan Al-Qur’an, hadis, ijmak, dan pendapat ulama, dilengkapi dengan syair bermacam irama dalam perspektif ilmu ‘arudh.
‘Arudh sendiri merupakan ilmu bahasa Arab yang mempelajari pola-pola syair Arab untuk mengetahui wazan yang benar dan salah. Ilmu ini juga berguna untuk mempermudah membaca teks syair yang terkadang sulit dibaca.
Selain itu, salah satu sifat tawaduk Abu Ishak Lamkawe adalah mengunjungi langsung Abu Mudi untuk berkonsultasi tentang pertanyaan masyarakat terkait persoalan hukum. Meskipun mampu menjawab pertanyaan itu, Abu Ishak Lamkawe tetap menanyakan kepada Abu Mudi dan merujuk jawabannya kepada Abu Mudi. (mp)