METROPOST.ID- Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K., meninjau progres pembangunan Bendungan Krueng Keureutoe yang berada di kawasan Gampong Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, pada Selasa (6/8/2024).
Kehadiran Kapolres bersama rombongan disambut oleh PPK Bendungan Keureuto Yuliddin, ST dan ikut menjelaskan progres pembangunan Bendungan Krueng Keureuto.
Kemudian, Kapolres bersama rombongan melihat langsung kegiatan pembangunan di area bendungan sekaligus memastikan pengamanan area kerja yang dilakukan personel Polres Aceh Utara berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
“Berdasarkan penjelasan dari pihak pelaksana proyek, untuk progres pembangunan bendungan saat ini sudah memasuki tahap-tahap akhir, bendungan juga yang telah mencapai tahap ujicoba atau pengisian air,”terang Kapolres.
“Kami melihat perkembangan yang signifikan dari proyek ini. Personel Polres Aceh Utara terus bekerja keras untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses pembangunan,”terang AKBP Nanang.
Orang nomor satu dijajaran Polres Aceh Utara ini berharap agar progres pembangunan Bendungan Krueng Keureuto dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
“Semoga tidak ada kendala di lapangan sehingga proyek ini dapat diresmikan langsung oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo, yang direncanakan pada bulan September mendatang,” ucapnya.
Ia mengatakan, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Polres Aceh Utara untuk memastikan bahwa proyek-proyek strategis nasional di wilayahnya berjalan dengan lancar dan aman.
Selain itu, Kapolres juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan waduk dan bendungan ini, serta mengingatkan pentingnya kerjasama dan koordinasi yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal.
Untuk diketahui, Bendungan Keureuto, termasuk salah satu bendungan terbesar di Sumatera yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Ditjen Sumber Daya Air sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.
Pembangunan bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun ini dilaksanakan secara bertahap melalui empat paket. Melalui kontraktor, PT. Brantas Abipraya (Persero)-PT. Pelita Nusa Perkasa (KSO) untuk paket 1, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk paket 2, PT. Hutama Karya-Perapen untuk paket 3, dan Abipraya – Indra – Nusa, KSO untuk Paket Penyelesaian. (mp)