METROPOST.ID- Panglima Wilajah Kuta Pase Mukhtar Hanafiah menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan yang kondusif di Aceh, menjelang Pemilukada 27 November 2024. Untuk itu, dengan memperkuat persatuan kombatan GAM, maka kombatan Gerakan Aceh Merdeka tidak boleh kehilangan jati diri sebagai titisan perjuangan.
“Bek hana meujan-jan ilhap, sigo sebeng keunoe sigo sebeng kedeh lage gaseng pungo, lheuh rasa mangat bak GAM ka plueng ho laen. Meunyoe na yang model meunan ceu nan aju keudeh,”tegas Mukhtar Hanafiah akrab disapa Pang Ableh dalam Musyawarah Akbar KPA Wilajah Kuta Pase di Hall Hotel Lido Graha Lhokseumawe, pada Kamis (14/11/2024) sore.
M.Yasir Umar selaku Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Akbar KPA Wilajah Kuta Pase, menyampaikan, bagi seluruh kombatan GAM untuk mengikuti komando pimpinan dalam menyukseskan Pemilukada 27 November mendatang. Untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur Aceh wajib memenangkan Mualem-Dek Fadh.
Begitu juga untuk pemilihan walikota-wakil walikota Lhokseumawe, harus memenangkan Sayuti-Husaini.
“Beujelas aju, meunyoe neuk seutot keumando GAM ci dong beucot rot keputusan pimpinan KPA dan Partai Aceh, bek siblah saho lage ureung jawai,”tegas M.Yasir Umar.
Mantan pejuang Aceh Merdeka ini menyebutkan, menjelang Pemilukada perlu dilakukan penguatan dan kesadaran politik mantan kombatan GAM untuk bersikap tegas tanpa kompromi dalam mendukung keputusan politik Partai Aceh.
“Musyawarah akbar dan rapat konsolidasi Komite Peralihan Aceh (KPA) Kuta Pase ini merupakan pertemuan penting bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk memperkuat persatuan dan mendukung tujuan politik Aceh dan Kota Lhokseumawe secara khusus,”kata M.Yasir yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRK Lhokseumawe ini.
Ia menyatakan, dalam musyawarah ini membahas beberapa tujuan utama. Seperti memperkuat persatuan dan solidaritas di antara mantan anggota GAM, yang kini tergabung dalam KPA. Terutama untuk mendukung tujuan politik melalui jalur Partai Aceh dalam hal implementasi MoU dan realisasi UUPA sesuai cita-cita politik GAM untuk menjalankan pemerintahan Aceh sesuai dengan harapan rakyat.
“Rapat konsolidasi KPA Kuta Pase ini merupakan langkah penting dalam proses transformasi politik GAM,”terangnya.
Sementara itu, Saifuddin Yunus akrab disapa Pon Pang yang membuka acara rapat konsolidasi menggaris bawahi cita-cita perjuangan sebagai harapan bangsa Aceh hanya bisa diwujudkan oleh Mualem.
“Hana ilhap goeb item jak seumike keu bangsa meunyoe model peusiblah droe wate konflik,”tegas Pon Pang yang juga mantan Ketua DPRK Lhokseumawe ini.
Selain itu, Tgk. Maulida salah seorang eks Tripoli GAM dalam kesempatan itu juga ikut membagikan pengalamannya terkait petuah Wali Tgk. Hasan Muhammad Ditiro ketika beliau masih bersama Allahuyarham.
Selain seluruh jajaran GAM Wilajah Kuta Pase, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRK Lhokseumawe Faisal dan Calon Walikota- Wakil Walikota Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH-Husaini POM, SE yang ikut memberikan semangat terhadap mantan kombatan.
“Meunyoe lagenyoe kekuatan GAM di Kuta Pase, miseu bit-bit neukeurija, meupo-po sinyak di teujeut lawan,” seru Sayuti.
Acara penutup juga dilakukan penyerahan bendera Bintang Bulan kepada Komandan Operasi M.Juaini (Pang Ben) yang di iringi lagu Si-ôn Beundera.
Juru Bicara KPA Kuta Pase Halim Abe kepada awak media usai acara menyampaikan, rapat konsolidasi ini merupakan forum penting bagi mantan kombatan GAM.
Selain untuk memperkuat persatuan dan mewujudkan tujuan politik sebagai perwujudan proses transformasi GAM, juga untuk membantu mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan di Aceh dengan membangun dialog dan konsensus di antara berbagai pihak. (mp)