METROPOST.ID- Perayaan Milad MoU Helsinki RI-GAM ke-16 pada Ahad (15/8) di wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara seperti tidak adanya kegiatan di lapangan. Baik yang dilakukan oleh eks kombatan GAM maupun masyarakat umum.
Padahal, setiap perayaan Milad MoU sejak tahun pertama hingga ke 15 tidak luput dengan berbagai kegiatan, berupa doa bersama, penyatunan anak yatim, tausiyah, orasi politik hingga adanya pengibaran bendera bulan bintang sebagai bendera Aceh yang telah disahkan oleh DPRA.
Namun, entah kenapa dalam momentum peringatan hari perdamaian Aceh atau MoU Helsinki RI-GAM ke-16 tanpa adanya kegiatan yang terpusat atau dikoordinir oleh eks kombatan GAM/Partai Aceh di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Juru Bicara DPW Partai Aceh (PA) Kota Lhokseumawe, Budi Karma Bakti dikonfirmasi Rakyat Aceh, via telepon seluler terkait perayaan Milad MoU Helsinki RI-GAM tidak berhasil dihubungi. Telepon genggam berada diluar jangkauan.
Begitu juga Juru Bicara DPW Partai Aceh (PA) Aceh Utara, Amiruddin B dikonfirmasi Rakyat Aceh, via telepon seluler terkait perayaan Milad MoU Helsinki RI-GAM tidak merespon telepon masuk.
Sementara itu Juru Bicara KPA Wilayah Samudera Pasee, M Jhonny, dikonfirmasi Rakyat Aceh mengatakan, tidak ada perayaan Milad MoU Helsinki RI-GAM atau hari perdamaian Aceh tahun ini. “Tidak ada kegiatan apapun dilapangan,”ucapnya singkat, seperti dilansir harianrakyataceh.
Dilokasi terpisah Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, dikonfirmasi Rakyat Aceh lewat chat WhatsApp mengatakan, sejauh ini tidak ada aktivitas apapun dan termasuk tidak ada pengibaran bendera bulan bintang dalam wilayah Polres Lhokseumawe.
“Situasi sampai sekarang aman terkendali. Mari sama-sama kita tetap jaga kamtibmas yang kondusif untuk Aceh yang aman dan sejahtera,”katanya, seraya menambahkan pihaknya menurunkan personil gabungan TNI/Polri kelapangan sekira 1000 personil. (mpa)