METROPOST.ID- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman akhirnya menerapkan kebijakan karantina wilayah atau local lockdown. Keputusan itu menyusul meningkatnya kasus positif virus corona atau Covid-19 di Tasikmalaya.
Hingga kini sudah ada 5 warga yang positif virus corona, 251 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan 11 pasien dalam pengawasan (PDP). Dengan demikian, Tasikmalaya menambah panjang daftar daerah yang menerapkan lockdown lokal di tengah pandemi corona.
Karantina wilayah berupa larangan angkutan umum atau sarana transportasi masuk wilayah Kota Tasikmalaya. Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya.
Isinya, memerintahkan seluruh pengusaha angkutan untuk menghentikan operasional umum AKAP, AKDP dan angkutan perbatasan baik yang masuk atau keluar kota Tasikmalaya.
“Perintah itu terhitung mulai 29 maret pukul 00.00 WIB. Ini bagian dari upaya menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tasikmalaya,” kata Budi Budiman seperti dikutip Suara. dari Ayotasik, Sabtu (28/3/2020).
Budi menambahkan dalam karantina atau lockdown lokal itu, pemerintah kota menyiagakan petugas di perbatasan atau akses masuk Kota Tasikmalaya.
“Petugas gabungan nanti akan kita siagakan untuk memfilter orang yang masuk ke wilayah Kota Tasik. petugas dari Polri, TNI dan Dishub kami siapkan. Kalau tidak ada urusan penting dan mendesak, tentu akan diminta untuk berputar arah” kata dia.
Reaksi Cepat
Keputusan lockdown menunjukkan Pemerintah Kota Tasikmalaya menjadi salah satu pemerintah daerah yang cepat merespons wabah Covid-19. Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, sebelumnya mengatakan Pemkot Tasikmalaya telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB). Artinya, semua pihak harus mewaspadai penyebaran virus itu.
“Kita harus lebih berhati-hati terkait Covid-19,” kata dia, Kamis (26/3/2020), dilansir Antara.
Sebelum lockdown, petugas gabungan diterjunkan untuk melakukan penyemprotan cairan antikuman di lokasi keramaian warga Kota Tasikmalaya. Hal itu menyusul adanya kasus positif corona pertama di kota itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan kegiatan itu melibatkan seluruh aparat. Mereka melibatkan anggota TNI, Polisi, PMI, BPBD, Dinas Kesehatan, dan pihak swasta untuk melakukan penyemprotan cairan antikuman di area publik.
Penyemprotan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Kota Tasikmalaya, apalagi area publik jadi potensi tempat penyebaran virus,” katanya.(mp)