ACEH UTARA (MP)– PT. Vinca Rosea Lhokseumawe, melakukan pembinaan terhadap petani garam di Kecamatan Lapang, Aceh Utara. Supaya masyarakat petani garam lebih sejahteraan melalui Sistem Inti dan Plasma. Bahkan, Vinca Rosea ingin menjadikan Kabupaten Aceh Utara, sebagai sentral garam nasional.
“Kita sudah melakukan pertemuan dengan petani garam Lapang yang turut dihadiri oleh Geuchik, Tuha Peut se-Kecamatan Lapang, Camat Lapang, Danramil, Kapolsek dan Mukim Lapang di Balai Desa kecamatan pada Senin, 2 Juli 2019,”ucap Direktur Utama (Dirut) PT. Vinca Rosea Lhokseumawe, Azhari. Ia mengatakan, bertindak sebagai narasumber dalam persentasi peningkatan kesejahteraan petani garam, selain dirinya juga hadir Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Inf Agung Sukoco dan Camat Lapang.
Sebut dia, saat ini kebutuhan garam nasional setiap tahun mencapai 4 juta ton. Sedangkan yang mampu di produksi dalam negeri hanya 2,2 juta ton, sehingga kekurangannya harus diimpor dari luar negeri, seperti dari dari Australi dan India. Padahal, Indonesia adalah negara dengan panjang garis pantai nomor 2 didunia setelah Kanada. Tentunya, memiliki bahan baku yang melimpah untuk dapat menghasilkan garam (NaCl).
“Tetapi mengapa produksi garam nasional kita selalu tidak dapat mencukupi kebutuhan garam nasional. Yang paling miris lagi adalah mengapa petani garam kita masih belum hidup sejahtera,”ungkap Azhari. Atas kondisi itu, kata Azhari, membuat dirinya yang punya perusahaan pribadi merasa terpanggil untuk bersinergi dengan masyarakat dan Pemkab Aceh Utara. Bertujuan supaya bisa menaikkan kesejahteraan para petani garam di Kecamatan secara khususnya dan umumnya Aceh Utara.
“Jadi saat harga garam nasional melejit diawal tahun 2018 lalu, tem teknis PT.Vinca Rosea melakukan penelitian kualitas dan jumlah produksi garam di Lapang Aceh Utara,”ujar Azhari.
Sambung dia, hasil peneletian itu sangat fantastis bahwa sampel garam yang diambil dari produksi pengolahan tradisional masyarakat bisa menghasilkan 99.1% NaCl (Uji Lab Balai Riset dan Industri Medan) dengan jumlah produksi 100 ton perbulan.Kondisi itu, membuat tim PT. Vinca Rosea lebih semangat lagi dalam melakukan penelitian dengan metode rumah prisma.
“Alhamdulillah dari hasil metode tersebut kami berhasil memperoleh garam dengan kadar 99.9% NaCl hasil uji lab Succofindo, sehingga menambah besar keyakinan kami untuk bisa memberdayakan petani Garam Lapang Aceh Utara kearah lebih sejahtera,”paparnya, dalam relisnya diterima metropost.id.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga ingin menjadikan garis pantai Aceh Utara sebagai ‘Garis Cegah dan Tangkal Narkoba’ masuk ke Aceh. Yakni melalui pemberdayaan pantai-pantai Aceh Utara untuk produksi garam. “Insya Allah, Aceh Utara dalam beberapa waktu kedepan akan jadi sentra garam nasional juga menghilangkan Aceh dari status wilayah atau gerbang masuknya narkoba di Indonesia,”harapnya. (mp2)