METROPOST.ID- Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. ENG., M.M, MBA, didampingi Anggota Komisi IV DPR RI, Ir.H. TA.Khalid, MM, melakukan pengecekan ketersediaan pupuk bersubsidi ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukueh, Aceh Utara, pada Senin (12/8) sore.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. ENG., M.M, MBA bersama rombongan tiba di komplek perumahan PT PIM sekira pukul 15.30 WIB untuk jamuan makan bersama.
Kemudian pada pukul 16.30 WIB, Wakil Menteri Pertanian bersama rombongan baru melanjutkan kunjungan ke pabrik PT Pupuk Iskandar Muda dan gudang pupuk.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono mengatakan, kunjungan ke PT Pupuk Iskandar Muda PIM Aceh Utara untuk memantau secara langsung ketersediaan pupuk bersubsidi yang disalurkan kepada petani.
Ia berharap, supaya mekanisme ketersediaan pupuk tepat waktu kepada petani. “Alhamdulillah, kita mulai dengan bismillah, kita perbaiki apa yang harus kita perbaiki, kita mulai apa yang harus kita mulai, untuk menyosong era baru. Insyaallah perkiraan kita ketersediaan pupuk bisa lebih baik,”ucap Sudaryono.
Ia menyebutkan, jumlah pupuk bersubsidi yang telah disetujui oleh pemerintah mencapai 9,55 juta ton. Tentunya, jumlah pupuk itu sudah dobel jika dibandingkan dengan tahun 2023, artinya itu sudah baik.
“Saya sudah cek dimana-mana, para petani menyampaikan sudah lebih baik daripada sebelumnya dalam proses distribusi dan ketersediaan pupuk bersubsidi,”ucapnya.
Sementara, total alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh Pemerintah pada tahun 2023 sebesar 7,85 juta ton.
Sudaryono kepada awak media juga mengakui, memang selaam ini ada masalah dalam proses distribusi pupuk bersubsidi. “Apakah masalah distribusi, apakah pengecer dengan distributor mungkin tidak cukup uang untuk menebus Pupuk dan seterusnya. Saya rasa itu yang harus diperbaiki bersama-sama,”terangnya.
Selain itu, lanjut Wakil Menteri Pertanian, kehadiran pihaknya ke PT PIM untuk mendengarkan insert masalah apa saja sebenarnya yang dihadapi oleh Pupuk Indonesia dalam menyediakan pupuk bagi petani. “Artinya apa?, jangan pernah berharap ingin swasembada pangan, kalau pupuk, benih dan airnya tidak ada. Peran utama untuk ketahanan pangan adalah harus ada pupuk, benih dan airnya sehingga hasil panen akan lebih optimal,”katanya.
Menurutnya, ketersediaan air bagi petani, Pemerintah sudah menyediakan pompanisasi yang merupakan upaya penyediaan pompa air untuk irigasi lahan pertanian, menjadi fokus utama pemerintah dalam mendukung petani menghadapi tantangan kekeringan.
Sudaryono menekankan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari strategi nasional untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. “Program pompanisasi yang diterapkan di seluruh Indonesia merupakan solusi bagi para petani untuk berproduksi. Kini sudah berjalan 53 persen atau hampir 900 ribu hektar yang sudah teraliri air dengan menggunakan pompanisasi,” ungkapnya.
Sementara itu, TA. Khalid selaku Anggota Komisi IV DPR RI asal Aceh menyebutkan, pihaknya dari Komisi IV DPR siap mengawal ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi bagi petani. Hal itu dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat Pangan.
“Kehadiran kami bersama Wakil Menteri Pertanian ke PT PIM untuk mengecek bagaimana penyediaan dan pendistribusian pupuk bersubsidi hingga kepada para petani,”terang anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra.
Sementara itu, kehadiran kunjungan Wakil Menteri Pertanian, disambut oleh Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Wono Budi Tjahyono, Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif, Komisaris Utama Marzuki Daud, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PIM, Eko Setyo Nugroho, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, SVP Pemasaran Pupuk Indonesia Iyan dan Sekretaris Perusahaan PIM,Maimun.
Kemudian, tampak hadir Kepala Dinas Pertanian Aceh, Ir. Cut Huzaimah, Kadis Peternakan Zulsafran, Kepala BSIP Aceh, Firdaus, Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Kav Makhyar, Kabag Ops Polres Lhokseumawe, Kompol Abdul Muin, Pj Sekda Aceh Utara, Dayan Albar, S.Sos., MAP, Kadistanpan Aceh Utara Erwandi, MP, Kadisbunnakkeswan Aceh Utara, Ir. Lilis indriansyah,MP, Kepala Bulog Sub Divre Lhokseumawe, Muhammad Iqbal, Staf Ahli Walikota Lhokseumawe, Mehrabsyah dan Muspika Dewantara. (mp)